Minggu, 12 Juni 2016

Sedikit nasihat bagi seorang perokok agar bisa mewujudkan impian naik haji dengan investasi yang amanah



Gaya hidup mayoritas masyarakat yang saya temui selama kuliah dan bekerja di Kabupaten Tangerang sejak tahun 2010 hingga sekarang tahun 2016 yakni merokok, bahkan mirisnya sampai ada asbak dibeberapa masjid dan musola yang saya singgahi. Perokok yang saya temui di Kabupaten Tangerang ini bervariasi ada yang masih anak sekolah, mahasiswa, dosen, buruh, orang tua, ustad dan banyak lagi yang  lainnya. 

Kalo melihat fakta 3 tahun yang lalu berdasarkan data hasil penelitian ilmiah Riset Kesehatan Dasar 2013 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap oleh penduduk Banten mulai dari  umur  10 yakni dua belas batang tiap hari, sama dengan sebungkus.  Lebih memprihatinkan lagi rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap oleh penduduk daerah lain di Bangka Belitung sampai delapan belas batang rokok tiap harinya dan di Riau enam belas sampai tujuh belas batang tiap harinya. 

Menyedihkannya perokok mampu beli rokok tapi tidak semua perokok mampu untuk daftar haji. Saya yakin bukan hanya masyarakat di Kabupaten Tangerang saja yang punya impian naik haji dalam waktu dekat, 10 tahun lagi atau berapa tahun yang akan datang. Sebagai orang muslim tentu kita semua ingin melaksanakan rukun Islam yang kelima ini, betul? Insya Allah dengan perencanaan keuangan syariah yang baik impian naik haji dan impian-impian kita yang lain dapat terwujud.

Solusinya antara lain agar seorang perokok bisa mewujudkan impiannya naik haji, yang pertama yakni mulailah kita niatkan dalam diri kita sendiri untuk meninggalkan kebiasaan merokok yang kurang baik bagi kesehatan tubuh dan keuangan kita. Berdoa dengan kerendahan hati agar Allah memudahkan niat dan impian kita naik haji aamiin. Kedua saran saya coba buatlah tulisan yang bagus untuk mengingatkan dan memotivasi diri kita akan niat dan impian kita naik haji 10 tahun lagi dan impian-impian kita yang lainnya. 

Contoh tulisan pengingat dan motivasinya seperti ini,‘’Mulai sekarang saya berjanji tidak merokok lagi biar sehat dan mulai sekarang saya mau investasi yang amanah di Pasar Modal Syariah buat daftar haji 10 tahun lagi”. Silakan bikin kalimat pengingat dan motivasi lain yang lebih bagus lagi, bisa pasang di kamar kita, di layar komputer, di layar telepon genggam atau ditempat lain yang setiap waktu bisa kita lihat. Strategi berikutnya gunakan instrumen keuangan syariah untuk mewujudkan rencana keuangan kita dimasa depan. Beberapa instrumen keuangan syariah yang mendasar yakni  seperti terlihat dalam gambar dibawah ini. 

Beberapa instrumen keuangan syariah


Dari gambar diatas bisa kita lihat kalo menabung dan mendepositokan uang di Bank syariah imbal hasilnya lebih kecil dibanding dengan menggunakan instrumen keuangan syariah yang lainnya. Jadi kita tidak bisa mendapatkan imbal hasil investasi syariah yang maksimal untuk mewujudkan impian kita naik haji atau impian kita yang lain dimasa depan hanya dengan berharap pada hasil dari menabung dan mendepositokan uang di Bank syariah saja. Namun karena banyak masyarakat yang belum tau instrumen keuangan syariah selain menabung dan deposito di Bank syariah, jadi  banyak masyarakat yang hanya menggunakan instrumen keuangan syariah ini saja. 

Menurut pendapat saya agar mendapatkan hasil investasi syariah yang lebih maksimal dibandingkan dengan menabung atau deposito untuk mewujudkan impian kita naik haji 10 tahun lagi gunakan reksadana saham syariah saja. Dengan menggunakan reksadana saham syariah kita tidak perlu pusing dengan sentimen negatif yang bisa mempengaruhi pasar modal syariah, karena sudah ada manajer investasi yang mengelola investasi syariah kita. Beda kalo kita investasi syariah disaham syariah maka kita sendiri yang harus mengelolanya. 

Hitungan sederhana untuk mewujudkan rencana kita naik haji 10 tahun lagi, misalkan tiap bulan (30 hari) kita mengeluarkan uang  Rp 200.000,00 untuk beli rokok. Kalo mulai saat ini juga kita bisa berhenti merokok dan mulai mengalokasikan uang sebesar Rp 200.000,00 untuk investasi syariah beli jenis reksadana saham syariah di pasar modal syariah  maka dengan perkiraan imbal hasil rata-rata reksadana syariah saham sebesar 15% dalam jangka waktu investasi 120 bulan (10 tahun) kita sudah bisa bayar uang muka daftar haji untuk suami istri (bagi yang sudah berkeluarga) sebesar Rp 50.000.000,00 dari hasil investasi syariah jenis reksadana saham syariahnya. Tidak ada yang terlambat kalo mau pasti bisa, kalo mau lebih cepat lagi daftar hajinya silakan bisa gunakan rumus excel sederhana dalam gambar dibawah ini untuk menghitung berapa besar investasi syariah kita pada reksadana syariah tiap bulannya agar target daftar haji pada tahun yang kita harapkan dapat terwujud.

Rumus excel perkiraan hasil investasi


Kuncinya agar investasi reksadana syariah berhasil mendapatkan imbal hasil yang maksimal untuk mewujudkan rencana keuangan kita dimasa depan menurut saya sesuaikan tujuan investasi kita berapa lama rencana keuangan itu ingin terwujud. Kalo dalam jangka pendek kurang dari satu tahun gunakan jenis reksadana pasar uang syariah. Jangka satu sampai tiga tahun gunakan jenis reksadana pendapatan tetap syariah. Jangka menengah tiga sampai lima tahun gunakan jenis reksadana campuran syariah. Jangka panjang lebih dari lima tahun gunakan reksadana saham syariah.

Fokus pada tujuan dan jangka waktu investasi syariah kita. Jangan pusingkan diri terhadap sentimen negatif yang bisa mempengaruhi pasar modal syariah karena kita punya manajer investasi yang mengelola reksadana syariah kita. Tetep rutin investasi pada reksadana syariah yang kita pilih minimal sebulan sekali, insya Allah impian kita naik haji 10 tahun lagi atapun impian yang lainnya dapat terwujud. Untuk pembelian reksadana syariahnya juga cukup terjangkau minimal cuma Rp 100.000,00. Pembeliannya bisa lewat online ke agen penjual reksadana syariah, manajer investasinya atau lewat supermarket online reksadana syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kalo ada tawaran investasi reksadana syariah yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harap waspada bisa jadi itu penipuan. Untuk mengecek daftar reksadana syariah dan manajer investasi yang menerbitkannya bisa juga di cek di website aku cinta keuangan syariah.

Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat, selamat mencoba. Untuk pertanyaan dan masukan terkait investasi syariah di pasar modal syariah silakan dengan senang hati saya siap membantu dan menerima kapan saja. Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog pasar modal syariah dalam rangka Kampanye Nasional Aku Cinta Keuangan Syariah (AKCS) oleh Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (DPMS OJK).  Salam kenal dengan saya Tri yuwono, mahasiswa pasca sarjana magister manajemen konsentrasi keuangan disebuah Universitas ternama di Kabupaten Tangerang, Banten. 

Sumber tulisan;

  • http://www.personalfinance.kontan.co.id/
  • http://www.rudiyanto.blog.kontan.co.id/
  • http://www.bisniskeuangan.kompas.com/keuangan
  • http://www.depkes.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar